Press Release Hibah Pengadaan alat uji serologi MAGPIX®

hbh

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) dan Pusat Kedokteran Tropis (PKT) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM diwakili oleh Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua memberikan hibah pengadaan alat uji serologi MAGPIX® pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Makassar.

 

Pemberian hibah ini diserahkan secara langsung kepada Bapak Maman Sudirman, ST., M.Kes selaku Kepala BTKLPP Kelas I Makassar. Alat uji serologi MAGPIX® ini mampu mendeteksi antibodi COVID-19 dengan hasil pengujian yang efisien dari segi waktu, tenaga, serta biaya jika dibandingkan dengan alat uji serologi lain.

dr. Hardhantyo MPH, Ph.D dari PKMK FK-KMK UGM selaku pengelola program menyampaikan bahwa pemberian hibah alat uji serologi ini merupakan hasil dari kerja sama antara Program INSPIRASI UGM (Improving Quality Of Disease Preparedness, Surveillance And Response In Indonesia) bersama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan Centers for Disease Prevention and Control (CDC US).

Hibah ini merupakan salah satu bentuk upaya kontribusi Program INSPIRASI dalam meningkatkan kemampuan teknis dan analisis laboratorium pemerintah Indonesia dalam melakukan karakterisasi respon imun dengan menggunakan immunoassay berbasis mikrosfer multipleks melalui penyediaan peralatan laboratorium dan pelatihan peningkatan kapasitas SDM laboratorium.

Dr. drg. Vincentius Arca dari PKT FK-KMK UGM memaparkan bahwa MAGPIX® ini akan segera digunakan dalam deteksi antibodi (serosurvei) COVID-19 di 4 (empat) provinsi di Indonesia yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Melalui kegiatan serosurvei, akan diketahui persentase populasi yang telah terpapar dan memiliki antibodi terhadap COVID-19.

Hasil tersebut akan bermanfaat dalam evaluasi pelaksanaan berbagai kebijakan terkait COVID-19. Tidak berhenti sampai di situ, alat uji serologi yang disediakan dan kompetensi yang dibentuk akan bermanfaat tidak hanya bagi penanganan pandemi COVID-19, namun juga bagi kegiatan survei antibodi penyakit lain di masa mendatang.