Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Dua Komponen Intervensi Spesifik Stunting Lampaui Target

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, dua dari 11 komponen pelaksanaan program intervensi spesifik stunting di Indonesia telah melampaui target pada triwulan pertama tahun ini. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi di Jakarta, Minggu (25/6/2023) mengatakan, dua intervensi yang melampaui target adalah tablet penambah darah pada remaja putri dan tablet penambah darah pada ibu hamil.

Tablet penambah darah pada remaja putri capaiannya 57,7 persen dari target nasional 12,5 persen. Sedangkan tablet penambah darah pada ibu hamil capaiannya 66 persen dari target 20 persen.

Pelaksanaan program intervensi spesifik stunting yang kini masih dikejar adalah skrining anemia, pemeriksaan kehamilan (ANC), dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronik (KEK). Intervensi spesifik stunting lainnya berupa pemantauan pertumbuhan balita, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, pemberian makanan pendamping (MP) ASI kaya protein hewani bagi bayi di bawah dua tahun (baduta), tata laksana bayi di bawah lima tahun (balita) dengan masalah gizi, peningkatan cakupan dan perluasan imunisasi, serta edukasi remaja ibu hamil dan keluarga termasuk program bebas buang air besar sembarangan (BABS). Maria mengatakan, hingga saat ini belum ada satu pun provinsi yang telah mencapai target skrining anemia yang ditetapkan sebesar 70 persen di kuartal pertama tahun ini. Sedangkan konsumsi tablet penambah darah remaja putri, sudah 36 dari 38 provinsi yang telah melebihi target 12,5 persen dengan rata-rata 57 persen.

Dua provinsi lainnya masih harus mengejar target 12,5 persen antara lain Papua Tengah dan Papua Pegunungan, sebagaimana dilansir Antara. Untuk pemeriksaan kehamilan ditargetkan mencapai 20 persen. Akan tetapi, dari 38 provinsi, hanya Banten dan DKI Jakarta yang telah mencapai target tersebut masing-masing 20,45 persen dan 20,13 persen. "Intervensi pemeriksaan kehamilan ini dilakukan minimal enam kali di fasilitas kesehatan," kata Maria.

Untuk ibu hamil yang mengonsumsi tablet penambah darah sedang dikejar di 37 provinsi, khususnya di Papua Barat Daya yang kini mencapai 16,89 persen.

Untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil ada 18 provinsi yang telah melebihi target 87,5 persen pada kuartal pertama tahun ini. Kemenkes juga melaporkan sebanyak 14 provinsi telah melebihi target pemantauan pertumbuhan balita mencapai 80 persen. Sedangkan pemberian ASI eksklusif baru tujuh provinsi yang telah mencapai target 75 persen di kuartal pertama yaitu Aceh, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jambi, Bali, Lampung, dan Yogyakarta. Pemberian MPASI pada anak usia enam hingga 23 bulan akan dilaporkan Kemenkes pada kuartal ketiga tahun ini.

Kemenkes juga melaporkan terdapat delapan provinsi yang berhasil mengatasi masalah balita kurang gizi tambahan dengan angka cakupan melebihi target 85 persen. Terkait laporan imunisasi dasar lengkap, semua provinsi belum mencapai target 22,5 persen pada kuartal pertama tahun ini. Terakhir, adalah desa dan kelurahan stop BABS. Ada 10 provinsi telah melebihi target 80 persen di kuartal pertama, ada juga dua provinsi berhasil mencapai angka 100 persen bebas dari BABS yaitu Yogyakarya dan NTB. Kemenkes melaporkan bahwa hingga 2021, ada lima provinsi yang memiliki jumlah kasus stunting terbanyak dan menyumbang 51 persen kasus nasional yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara.

sumber: https://lestari.kompas.com/read/2023/06/26/150000686/dua-komponen-intervensi-spesifik-stunting-lampaui-target?page=2