Pelatihan Pendamping Akreditasi Puskesmas
Pelatihan Pendamping Akreditasi Puskesmas telah diselenggarakan oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM pada tanggal 14-23 September 2015 yang dilaksanakan di Hotel Boutique Yogyakarta. Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan agar peserta mampu menjadi pendamping akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer (FKTP) selain itu secara khusus juga pelatihan ini dimaksudkan agar peserta latih mampu menjelaskan standar dan instrumen akreditasi FKTP, Menyusun dokumen akreditasi FKTP, Memfasilitasi proses akreditasi FKTP dan melakukan self assesment, Melaksanakan pertemuan tinjauan manajemen, Melaksanakan pendampingan dan fasilitasi pra dan pasca akreditasi FKTP, Melakukan audit internal akreditasi FKTP.
Selama 9 hari kegiatan TOT diikuti dengan antusias oleh semua peserta yang berasal dari Universitas Muhammmadiyah Jogjakarta, Staf Klinik Pratama, Staf di Puskesmas Yogyakarta, Staf RS Ken Saras, Tim Dinkes Jayapura, NGO dan diikuti juga oleh beberapa staf dari PKMK FK UGM. Kegiatan dilaksanakan dengan jumlah 126 JPL. Tentu bukanlah hal yang mudah untuk membuat suasana tetap kondusif dengan jadwal yang sangat padat, namun pendamping yang berasal dari Tim konsultan akreditasi FKTP yakni Dr. Tjahjono Kuntjoro MPH, DrPH (Ketua tim), Dr. Soenoe Joewana MKes MMR (anggota tim konsultan untuk administrasi manajemen), Dr. Lina Kurniawati MPH (Anggota tim konsultan untuk Upaya Kesehatan Perseorangan), Djemingin Pamungkas, SPd, MKes (Anggota tim konsultan untuk Upaya Kesehatan masyarakat) serta Widyaiswara Bapelkes Salaman selaku MOT mampu membuat suasana tetap menarik.
Dalam pelaksanaan akreditasi Puskesmas dilakukan penilaian terhadap manajemen Puskesmas, penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, dan Upaya Kesehatan Perorangan dengan menggunakan standar akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk memenuhi standar tersebut dibutuhkan pendampingan oleh fasilitator yang kompeten agar Puskesmas dapat membangun sistem pelayanan klinis serta penyelenggaraan upaya Puskesmas, yang didukung oleh tata kelola yang baik dan kepemimpinan yang mempunyai komitmen yang tinggi untuk menyediakan pelayanan yang mutu, aman, dan terjangkau bagi masyarakat secara berkesinambungan.
Dikatakan oleh dr Tjahjono selaku ketua tim bahwa Pendekatan yang dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah keselamatan dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap memperhatikan hak petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan keselamatan pelayanan. Dalam penilaian Akreditasi Puskesmas menilai tiga kelompok pelayanan di Puskesmas, yaitu kelompok administrasi manajemen (Adman), yang diuraikan dalam Bab I, II, dan III, kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), yang diuraikan dalam Bab IV, V, dan VI, dan kelompok Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau Pelayanan Kesehatan yang diuraikan dalam bab VII, VIII, dan IX.
Peserta yang ada langsung dibagi sesuai dengan keahlian dan kompetensinya dengan dampingan penuh oleh fasilitator. Masing-masing kelompok membahas bab per Bab yang ada dalam elemen penilain standar akreditasi puskesmas. Fasilitator berupaya menyampaikan semua elemen penilaian yang ada di standar dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti sehingga bahasa-bahasa yang ada dalam elemen penilaian tidak lagi dilihat sebagai "bahasa dewa" melainkan bahasa yang biasa digunakan oleh tenaga kesehatan yanga ada di lapangan/ Puskemas. Dalam rangkaian pelatihan juga dilaksanakan praktik lapangan selama 2 hari sebagai pembelajaran secara nyata kepada semua peserta di puskesmas Mlati 2 Sleman Yogyakarta dan praktik TOT yang dilaksanakan satu bulan pasca pendampingan dilaksanakan.
Oleh: Andriani Yulianti, MPH.