Menyambut Hari Sepsis Sedunia (13 September 2013)
Tanggal 13 September diperingati sebagai Sepsis Word Day (hari sepsis sedunia). Sepsis merupakan pembunuh utama pasien di RumahSakit. Di USA, sepsis masuk dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian. Tingkat kematian pasien sepsis di ICU sekitar 20% untuk sepsis, 40% untuk sepsis berat, dan >60% untuk syok sepsis. Sedangkan pada bayi baru lahir angka sepsis neonatorum meningkat pada bayi yang berat badan lahir rendah dan bila ada faktor resiko ibu (obstetrik) atau tanda-tanda korioamnionitis, seperti ketuban pecah lama, demam intrapartum ibu, leukositosis ibu, pelunakan uterus dan takikardia janin.
Perhimpunan Dokter Intensif Care Indonesia (PERDICI) mendefinisikan sepsis pada saat tubuh memberikan respon berlebihan terhadap infeksi sehingga mencederai jaringan dan organ sendiri. Sepsis dapat menyebabkan syok, gagal organ, dan bahkan kematian; terutama bila tidak ditangani secara adekuat. Tahap-tahap sepsis meliputi Tahap 1: Infeksi setempat,seperti infeksi di paru-paru. Kuman dan racun (toksin) masuk sirkulasi darah dan menyebabkan reaksi. Tahap 2: Fungsi beberapa organ tubuh mulai terganggu dan mengalami kegagalan. Tahap 3: Beberapa organ menjadi tak bisa berfungsi secara benar dan terjadi kegagalan sirkulasi dan syok sepsis.
Sepsis merupakan kedaruratan medis, dimana Penundaan pemberian antibiotika secara adekuat akan meningkatkan angka kematian karena sepsis. Secara umum langkah-langkah awal penanganan sepsis adalah: Memeriksa hemoglobin dan asam laktat; Memantau produksi urin setiap jam; Memberikan oksigen dengan aliran tinggi; Memeriksa kuman dalam darah; Memberikan antibiotika intravena; dan Memulai resusitasi cairan.
Sepsis selalu disebabkan oleh infeksi, maka upaya utama adalah pencegahan infeksi yang meliputi Imunisasi, Menjaga kebersihan tangan, Persalinan yang bersih dan Sanitasi. Meski terdengar sederhana namun sejauh mana sarana pelayanan kesehatan di Indonesia telah mematuhi pencegahan ini?
Hari Sepsis Sedunia semoga dapat menjadi pengingat bagi seluruh insan kesehatan Indonesia untuk melakukan pencegahan sepsis sejak awal dan melakukan tatalaksana sepsis dengan baik.