Genuine Caring: Peningkatan Pelayanan Ibu Hamil Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan
Proses persalinan membutuhkan perhatian dan perawatan optimal dan intensif terutama pada saat menangani ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi tinggi. Perhatian dan perawatan optimal diberikan bukan hanya pada saat proses persalinan namun diberikan juga pada fase kehamilan, dan postpartum awal. Fase-fase ini sangat berisiko dan memerlukan penanganan optimal. Risiko tinggi akan terus meningkat jika wanita menjalani kehamilan tanpa ada perencanaan sehingga tidak bisa dikontrol sesuai prosedur layanan kesehatan.
Pada tahun 2001 WHO menyatakan proporsi kehamilan normal kurang dari 10% dari total ibu hamil di seluruh dunia dan berglund dan Lindmark tahun 2000 di Swiss menemukan hanya sebagian wanita saja memiliki kehamilan normal misalnya kehamilan tanpa nyeri sedangkan sebagian besarnya berisiko tinggi untuk terkena dan rentan terhadap penyakit karna secara emosional ibu hamil lebih cemas, takut, ambivalen terhadap kehamilan dan perasaan gagal melahirkan. Hal ini bisa dicegah dengan meningkatkan perhatian intensif pada masa kehamilan, mengurangi kecemasan ibu hamil akan hal-hal terkait proses persalinan dan pendampingan dari tenaga kesehatan untuk mendukung persiapan persalinan.
Perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan membatasi ruang gerak bidan, bidan bertanggungjwab pada persalinan normal sedangkan dokter bertanggungjawab pada persalinan dengan risiko tinggi. Ini dapat menimbulkan rasa ketidakmiliki dan perhatian terhadap keamanan dan keselamatan pasien ketika dalam fase kehamilan, persalinan dan post partum awal.
Genuine caring dicapai dengan melakukan 3 hal antara lain:
- Membangun protective relationship
Komponen ini sangat penting bagi wanita hamil yang berisiko tinggi untuk melindungi martabat wanita dimana setiap wanita hamil diperlakukan secara baik sebagai pribadi yang unik, perlu hubungan mutualitas atau hubungan timbal balik dari bidan dan ibu hamil secara terbuka, memiliki hubungan saling membutuhkan dan saling percaya. 5 komponen untuk membangun protective relationship antara lain:- Mutuality
Dibutuhkan saling pengertian antara bidan dan ibu hamil dan saling terbuka bukan hanya pada masalah proses persalinan namun sampai pada pembayaran. Hal ini mengurangi stress, mencegah ketidaknyamanan dan ketidakpuasan. Mutuality diperlukan hubungan yang simetris karena mempertemukan 2 orang yang siap 'memberi dan menerima' - Trust
Bidan harus percaya pada keluhan ibu hamil. Feeling, penafsiran kelahiran dan kemampuan layaknya seorang ibu mengasuh anaknya. Sebaliknya bidan membutuhkan kepercayaan akan profesional dan tugasnya dari ibu hamil - Ongoing dialog
Membangun hubungan yang erat diperlukan komunikasi yang terus menerus, ini cara menunjukan respect ibu hamil dan tanggung jawab bidan mendampingi ibu hamil, komunikasi yang dibangun juga untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya, dan ibu hamil siap menghadapi situasi itu - Shared responsibility
Karena ibu hamil berisiko tinggi maka perlu share keadaan dan kondisi yang terjadi ke bidan yang mendampingi dan bidan yang mendampingi memberikan respon untuk keselamatan ibu dan janin yang ada dalam kandungan. - Presence
Bidan perlu menemani ibu hamil, hal ini membutuhkan kedekatan secara emosional dan fisik. Membantu meminimalizir risiko tinggi yang kemungkinan terjadi pada saat kehamilan dan persalinan, hal ini membutuhkan waktu dan tenaga.
Model penanganan ibu hamil dengan risiko tinggi: Genuine caring in caring for the genuine
- Mutuality
- Update knowledge
Genuine care kedua yang bisa diidentifikasi adalah update knowledge, penangangan ibu hamil perlu berfokus pada knowledge terintegrasi, selain itu ibu hamil dapat menjadi pelajaran buat bidan, satu ibu hamil satu pelajaran karena setiap ibu hamil memiliki kebutuhan dan keluhan yang bermacam-macam. Bidan mengintegrasikan dengan knowledge yang dimiliki sehingga meningkatkan kemampuan bidan menangani ibu hamil.
Update knowledge terdiri dari dari 5 elemen antara lain- Genuineness towards oneself
Ibu hamil menerima keadaannya untuk bersalin tanpa rasa takut, ketika emosi ibu hamil tidak stabil maka bidan mengobservasi dan mengukur tekanan darah. - Intuitive dan reflective knowledge
Peran bidan memberikan security dan safety bagi ibu hamil, terutama risiko tinggi, membutuhkan praktik dan banyak pengalaman, perlu membagi dan sharing pengalaman antar sesama bidan dengan tujuan dapat saling mensupport dan mencari jalan keluar jika menemukan masalah yang sulit untuk diatasi sendiri. - Balancing natural dan medical perspective
Menyeimbangkan alami dan modern meningkatkan sensitifitas kepedulian. - Supporting normalcy
Ibu hamil berisiko mau diperlakukan secara normal, bidan menggunakan teknik dan skill untuk mempromosikan dan menangani persalinannya demi keselamatan ibu dan anak. - Exhibiting sensitivity for the genuine
Genuine sensifitas meningkatkan proteksi dengan meningkatkan kepedulian yang lebih misalnya menganggap komplikasi bukan hanya komplikasi tapi lebih dari sekedar komplikasi, selain itu ibu hamil dengan penyakit tertentu mendapatkan perlakuan lebih misalnya ibu hamil dengan diabetes diperiksa level gula darahnya dll
- Genuineness towards oneself
Pendampingan ibu hamil bukan saja pada keadaan fisik namun pendampingan juga secara psikologis, perlu persiapan persalinan dan memperkuat emosi ibu serta memberikan konseling mempersiapkan diri menjadi parents. Penelitian terkait hubungan ibu hamil dan bidan perlu ditingkatkan supaya dipakai sebagai evaluasi perbaikan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak setiap saat. Hubungan yang dibangun bukan hubungan ibu hamil dan pasien namun hubungan yang lebih dari itu yakni hubungan rela "memberi dan menerima".
Oleh : Dedison Asanab, S.KM (Peneliti Pusat Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kedokteran Undana)
Sumber: Marie Berg, 2005. A Midwifery Model Of Care For Childbearing Women At High Risk: Genuine Caring In Caring For The Genuine. The Journal of Perinatal Education | Winter 2005, Volume 14, Number 1.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1595225/pdf/JPE140009.pdf