Mutu Pelayanan Kesehatan Untuk Ibu dan Anak
Mutu pelayanan kesehatan yang baik sebaiknya disediakan oleh setiap provider dalam memberikan pelayanan kesehatan, tidak terkecuali pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Salah satu indikator penilaian mutu pelayanan kesehatan di masyarakat dapat dilihat dari tingkat kematian ibu dan anak di suatu wilayah. Semakin tinggi kematian ibu di suatu wilayah dapat menjadi pertanda buruknya mutu layanan kesehatan di wilayah tersebut, sedangkan tingkat kematian bayi dapat menjadi indikator yang terkait dengan target kelangsungan hidup anak dan dapat mencerminkan kondisi sosial-ekonomi serta kesehatan di wilayah tersebut.
Gambaran situasi terkait angka kematian ibu, menurut data dari WHO seperti yang disampaikan dalam lamannya, menyebutkan bahwa salah satu target MDGs yang ditetapkan adalah mengurangi tiga per empat jumlah ibu yang meninggal selama hamil dan melahirkan pada 2015. Meskipun terjadi penurunan angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup, namun dinilai masih diperlukan upaya yang cukup keras untuk dapat mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/ MDGs) tersebut.
Sedangkan untuk mengurangi tingkat kematian anak dengan usia di bawah lima tahun, WHO telah menetapkan target penurunan angka sebesar dua pertiga pada 2015. Terdapat enam penyebab kematian yang diidentifikasi, salah satunya adalah penyebab kematian yang terkait dengan neonatal (bayi baru lahir).
Terkait dengan berbagai hal di atas, maka perlu diperhatikan mutu pelayanan kesehatan yang diterima oleh ibu dan anak agar angka kematian ibu dan anak, baik dalam proses prenatal, partus serta post partum, dapat ditekan serendah mungkin. Pada artikel yang dimuat dalam website minggu ini akan disajikan mengenai upaya nyata yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi di NTT, serta bahasan terkait faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kematian ibu. Kemudian, dengan dilengkapi referensi pendukung sehingga kita dapat melihat gambaran utuh mengenai berbagai upaya yang dilakukan untuk menekan angka kematian ibu dan anak melalui pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu serta mengelola berbagai faktor di luar proses pemberian pelayanan kesehatan itu sendiri. Hal ini sejalan dengan salah satu misi pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 yakni memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya. (lei)