Kendalikan Fraud Layanan Kesehatan dengan Deteksi Dini dan Investigasi
Masih banyak rumah sakit yang menolak mengakui potensi kejadian fraud layanan kesehatan. Umumnya, pengakuan ini belum didasarkan data yang kuat mengenai angka potensi fraud yang ada di rumah sakit mereka. Ketiadaan data ini pula lah yang menjadikan potensi kejadian fraud di rumah sakit semakin besar tanpa disadari. Staf rumah sakit, terutama Tim Pencegahan Kecurangan JKN, harus mampu mengumpulkan data potensi fraud melalui deteksi dini. Alasan inilah yang melatari PKMK FK UGM menyelenggarakan Bimtek Deteksi Potensi dan Investigasi Fraud di Rumah Sakit Beradasar Permenkes No. 36/ 2015. Acara ini diselenggarakan di h-Boutique Hotel – Yogyakarta pada 16 – 17 Mei 2017.
Dalam bimtek ini, peserta diajarkan penerapan metode SOAP untuk deteksi potensi fraud. Metode ini diciptakan oleh Barbara Saltiel Busch, auditor senior fraud layanan kesehatan di Amerika Serikat. Dalam metode ini, deteksi potensi fraud dilakukan dengan membedah rekam medis. Detil pelayanan yang tercatat dalam rekam medis dianalisis untuk melihat apakah terdapat pola-pola yang mengerucut pada perilaku fraud.
Data hasil deteksi potensi fraud kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dengan investigasi. Investigasi merupakan tahap pembuktian dugaan-dugaan kejadian fraud layanan kesehatan di rumah sakit. Dalam proses investigasi, dokumentasi dan pelaporan hasil merupakan hal yang paling penting. Peserta bimtek mendapatkan teori sekaligus template laporan hasil investigasi untuk keperluan ini.
Bimtek dihadiri oleh peserta yang merupakan anggota Tim Pencegahan Kecurangan JKN di rumah sakit. Materi disampaikan dengan metode workshop dengan banyak sesi praktikum. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan peserta melaksanakan deteksi dini dan investigasi fraud di rumah sakit.
Text: drg. Puti Aulia Rahma, MPH