Penuhi Layanan Kesehatan, Wonosobo Akan Bangun Rumah Sakit Baru
WONOSOBO. suaramerdeka.com - Bupati Wonosobo Eko Purnomo telah memberikan lampu hijau pembangunan rumah sakit baru, guna memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pembangunan rumah sakit baru dinilai mendesak, karena ketersediaan tempat tidur pasien dengan jumlah total penduduk di kabupaten berslogan 'Asri' ini, sekarang sudah tidak seimbang.
Direktur RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, dokter Mohamad Riyatno menyebutkan, jumlah tempat tidur pasien dari tiga rumah sakit di Wonosobo berjumlah sekitar 550 kamar. Padahal jumlah penduduk di Wonosobo sudah mencapai sekitar 800.000 jiwa lebih. "Idealnya, setiap 1.000 jiwa penduduk bisa terwakili dari satu tempat tidur. Kondisi saat ini jumlah sudah berimbang," ujarnya kepada Suara Merdeka, kemarin.
Pihaknya telah melakukan pertemuan dengan bupati dan jajaran pemerintah kabupaten. Hasil pertemuan mengerucut, Pemkab Wonosobo akan membangun rumah sakit baru guna memenuhi pelayanan kesehatan. Pembicaaran terkait pembangunan rumah sakit baru di Wonosobo tersebut sudah dikerucutkan oleh tim bersama dengan bupati, staf ahli dan asisten.
"Tim sudah berdikusi dengan bupati. Setelah mendengar dan mengkaji usulan dari tim, Bupati Wonosobo menyetujui untuk membangun rumah sakit. Ini sejalan dengan peningkatan mutu serta gambaran ke depan, dimana pelayanan bidang kesehatan akan semakin dibutuhkan. Wonosobo memang sudah mendesak memiliki rumah sakit baru, membangun dari nol, bukan rumah sakit cabang," beber dia.
Hal ini juga untuk memenuhi kebutuhan pelayanan masa depan, di mana jumlah penduduk juga akan terus meningkat. Pihaknya berharap, pembangunan rumah sakit baru nantinya akan lebih besar dari sisi kapasitas, pelayanan, jenis pelayanan dan juga kualitas pelayanan. Diharapkan rumah sakit baru yang akan dibangun bertipe B. "Kalau tetap tipe C, berati tidak meningkat," tandas dia.
Lebih lanjut Riyatno menjelaskan, selama ini rujukan pasien selalu ke rumah sakit di luar Wonosobo, karena keterbatasan pelayanan. Dengan adanya rumah sakti tipe B, diharapkan kedepan tidak perlu merujuk ke luar, selain itu juga punya pelayanan sub spesialis. Untuk konsep masterplan, pihaknya ingin mendirikan rumah sakit tipe B agar mengakomodasi peningkatan pelayanan masyarakat, ada pelayanan subspesialis.
Oleh: (M Abdul Rohman/CN39/SM Network)